Home

Friday, May 13, 2011

Manginjak Garis Tengah Bumi

Posted by awaluddin jalil | On: May 13, 2011 | 0 komentar
Berkunjung ke tempat yang menunjukkan letak geografis bumi membangun keinginan untuk terus menggali ilmu pengetahuan soal peta bumi, begitu pula saat berkunjung ke Tugu Katulistiwa.Tugu Katulistiwa ini terletak di Jalan Poros Bontang-Samarinda, Desa Santan Ulu, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Tugu ini sebenarnya sudah cukup lama didirikan, persisnya tanggal 3 Juli 1993 saat Panglima ABRI masih dijabat oleh Jenderal Feisal Tanjung. Awal berdiri, seluruh bangunan...

Wednesday, April 20, 2011

Tempat Istirahat Di Atas Gunung

Posted by awaluddin jalil | On: Apr 20, 2011 | 0 komentar
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1\:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times...

Friday, January 14, 2011

Terus Terbang Hingga Dinyatakan Tak sanggup

Posted by awaluddin jalil | On: Jan 14, 2011 | 0 komentar
Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400;...

Thursday, June 3, 2010

Sore itu bukan penutup atau pulang, melainkan kembali bersiap...

Posted by awaluddin jalil | On: Jun 3, 2010 | 0 komentar
Sore hari bagi manusia bisa beragam jika digambarkan. Seorang fotografer pencari sunset akan sangat memanfaatkan moment menjelang matahari turun sebagai bidikan kameranya. Seorang petani, buruh dan pekerja lainnya barangkali menganggap sore saatnya untuk pulang, bersitirahat dan berkumpul bersama keluarga. Seorang nelayan, malam menjelang adalah saatnya untuk bekerja.Tapi bagi saya, sore sebenarnya tidak memiliki makna yang berlebihan. Hanya penanda jika hari telah berakhir,...

Thursday, April 16, 2009

Berkeliling Samarinda Dari Udara Menggunakan Helikopter

Posted by awaluddin jalil | On: Apr 16, 2009 | 1 komentar
Melihat Kota Samarinda memang memberikan pandangan yang jauh berbeda tentang kota ini ketika melihatnya dari udara, apalagi berkesempatan untuk melihatnya lebih lama. Siapa saja tentu akan betah berlama-lama di udara. Eksotisme sebuah kota terlihat jelas dengan berbagai elemen-elemen pendukung seperti sungai, bangunan dan bukit disekelilingnya. Bahkan Sungai Mahakam terkesan perkasa dan meliuk indah di tengah kehidupan kota yang metropolis. Selasa (14/4) lalu, Saya berkesempatan...

Friday, October 10, 2008

Muhammadiyah dan Laskar Pelangi

Posted by awaluddin jalil | On: Oct 10, 2008 | 3 komentar
Film laskar pelangi bisa di katakan filmnya Muhammadiyah. Sepertinya begitu, Film Muhammadiyah pertama yang masuk layar lebar. Film tersebut memang meceritakan Ikal, Lintang serta Bu Muslimah. Namun secara tidak langsung juga menggambarkan perjuangan Muhammadiyah dan orang-orang yang ada di dalamnya. Perjuangan dengan penuh keterbatasan untuk mencerdaskan anak bangsa tanpa harus memaksakan muridnya untuk masuk Muhammadiyah. Beberapa dialog juga tampak membesarkan Muhammadiyah,...

Thursday, July 24, 2008

HAMKA, sosok yang mengajarkan kesederhanaan

Posted by awaluddin jalil | On: Jul 24, 2008 | 0 komentar
“Saya masih teringat dalam satu kongres, kaki saudara Udin terletak diatas dada Mr. Kasman, dengan tidak sengaja lantaran kepayahan sesudah rapat. Dan kepala saudara Sudirman (almarhum Jenderal Sudirman), satu bantal dengan kepala saudara Muljadi Djojomartono. Dan saudara Tjitrosuwarno gelisah mendengar keruh (dengkur) saudara H. Abdullah dari Makassar.”(Tulisan Hamka yang dimuat di Muhammadiyah Nomor 31 Januari 1953)Cerita ini, ketika saya baca langsung menyentuh relung hati...