Home

Thursday, June 3, 2010

Sore itu bukan penutup atau pulang, melainkan kembali bersiap...

Posted by awaluddin jalil | On: , | 0 komentar

Sore hari bagi manusia bisa beragam jika digambarkan. Seorang fotografer pencari sunset akan sangat memanfaatkan moment menjelang matahari turun sebagai bidikan kameranya. Seorang petani, buruh dan pekerja lainnya barangkali menganggap sore saatnya untuk pulang, bersitirahat dan berkumpul bersama keluarga. Seorang nelayan, malam menjelang adalah saatnya untuk bekerja.
Tapi bagi saya, sore sebenarnya tidak memiliki makna yang berlebihan. Hanya penanda jika hari telah berakhir, aktifitas segera dihentikan, dan sesegera mungkin pulang menemui orang yang dicintai untuk sekedar melihat senyumannya.
Tapi ternyata, sore itu rupanya adalah awal, bukan pagi -ini pandanganku lho ya-. Kenapa begitu, karena sore hari adalah waktu untuk mengevaluasi dan menilai hasil hari ini untuk melanjutkan di esok hari. Kenapa bukan saat malam, karena malam tepat untuk beristirahat. Pagi? tentu untuk mulai menjalankan hasil yang dievaluasi sore kemarin.
Maka indahnya sore, memandang sinar emas di sisi barat langit, dan melihat gelap mulai tampil, saatnya mempersiapkan diri. Melihat sejenak ke belakang apa yang telah kita lakukan dan bersiap untuk memperbaikinya keesokan hari. Sore juga baik untuk menyusun rencana, memetakan masalah, dan bersiap menghadapi segala tantangan dengan penuh keyakinan sebelum mata terpejam, tertidur dan terbangun dengan siaga dalam kondisi apapun.