Home

Thursday, April 16, 2009

Berkeliling Samarinda Dari Udara Menggunakan Helikopter

Posted by awaluddin jalil | On: , | 1 komentar



Melihat Kota Samarinda memang memberikan pandangan yang jauh berbeda tentang kota ini ketika melihatnya dari udara, apalagi berkesempatan untuk melihatnya lebih lama. Siapa saja tentu akan betah berlama-lama di udara. Eksotisme sebuah kota terlihat jelas dengan berbagai elemen-elemen pendukung seperti sungai, bangunan dan bukit disekelilingnya. Bahkan Sungai Mahakam terkesan perkasa dan meliuk indah di tengah kehidupan kota yang metropolis.

Selasa (14/4) lalu, Saya berkesempatan ikut dengan Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Kota Besar (Kasat Lantas Poltabes) Samarinda Komisaris Polisi Nugrah Trihadi Sik terbang dengan sebuah helikopter untuk memantau Kota Samarinda dari udara. Tujuan pemantauan ini adalah untuk melihat dan memotret beberapa titik jalan yang sering terjadi kemacetan serta digunakan untuk balapan liar. Helikopter yang digunakan adalah milik Polisi Udara Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim yang kebetulan sedang berada di Samarinda mengantar Kapolda Kaltim Irjen Pol Andi Masmiyat untuk menghadiri sebuah acara.

Helikopter ini akan membawa tiga orang, Nugrah Trihadi, Jasmin Jafar yang merupakan kontributor Trans TV, tugasnya mengambil video dan seorang fotografer untuk mengambil gambar. Saya kebetulan mendapat tugas menjadi fotografer.

Sebelum terbang, Pilot Iptu Indra Pnb dan co-pilot Iptu Eko Budi Santoso Pnb melakukan pertemuan. Pertemuan ini mengatur tujuan penerbangan dan menentukan posisi-posisi untuk mengambil gambar. Usai pertemuan, Pilot memerintahkan seorang teknisi untuk mencabut pintu depan dan mengikat pintu belakang yang bermodel pintu geser agar tidak tertutup. Jadinya helicopter tersebut terbang tanpa pintu baik kanan maupun kiri. Hal ini dilakukan agar saat pengambilan gambar tidak mengalami gangguan.

Sekitar pukul 11.00, pesawat mulai take off meninggalkan bandara temindung. Saat terbang meninggalkan bandara, helicopter tetap mengikuti rute seperti pesawat pada umumnya saat keluar dari runway. Tidak serta merta langsung terbang, ada aturan yang harus diikuti saat meninggalkan bandara. Usai mencapai ketinggian yang ditentukan, pilot mulai mengarahkan pesawat ke beberapa titik pengambilan gambar yang telah ditentukan. ketinggian pesawat saat terbang mencapai 1500 kaki atau sekitar 450 meter. Ketinggian ini persis dibawah ketinggian awan yang ada di Kota Samarinda.

Begitu sampai diatas, perasaan kagum, takut dan haru berbaur menjadi satu. beberapa saat tugas mengambil gambar terlupakan akibat persaan yang berkecamuk tadi. Untung saja ada yang mengingatkan, jika tidak tugas utama sebagai fotografer tentu terabaikan.

Saya mendapat tempat duduk di pintu bagian kanan, sedangkan pengambil video berada di tengah dan Nugrah Trihadi berada di sisi kiri.

Pada titik tertentu helicopter miring beberapa derajat sambil berputar beberapa kali. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada pengambil gambar untuk focus kepada satu titik pengambilan gambar. Jika dirasa cukup, helicopter akan melakukan hal yang sama di titik lain. Sedikitnya ada belasan titik yang menjadi sasaran pemotretan. Sekitar pukul 12.00, pesawat kembali mendarat dengan selamat di Bandara Temindung.

Catatan Swara Kaltim dari atas udara, Samarinda terlihat begitu indah dan tidak tampak saat melihat dari darat. Liukan Sungai Mahakam terlihat begitu mempesona membelah Kota Samarinda. Ada beberapa pengamatan yang memang harus dijadikan evaluasi oleh Pemerintah setempat. Seperti Bandara Temindung yang berada di tengah padatnya perumahan penduduk. Pembangunan bandara baru memang harus disegerakan, agar Bandara Temindung tidak terlihat mengancam bagi warga Kota Samarinda.

Kesan padat Kota Samarinda juga sangat terasa jika dilihat dari udara, terutama di daerah anak Sungai Mahakam. Rencana relokasi memang perlus segera dituntaskan agar kesan kumuh segera hilang. Namun di luar semua kekurangan yang dimiliki, Kota Samarinda sebenarnya sangat indah. Kota Samarinda bisa dikatakan anugerah bagi kita semua, tinggal bagaimana kita menjaganya.